Minggu, 27 Januari 2008

Selamat Jalan Pak Harto, Presiden RI ke-2

Innalillahi wainna ilaihi raji'un...

Telah berpulang ke rahmatullah mantan Presiden RI ke-2, H. M. Soeharto pada hari Minggu, 27 Januari 2008 pukul 13.10 WIB di Rumah Sakit Pusat Pertamina.

Semoga jasa-jasa dan perbuatan baiknya dapat selalu bermanfaat bagi rakyat Indonesia dan semua dosa-dosa dan kesalahan yang diperbuatnya selama hidup dapat di ampuni oleh 4JJ1 SWT dan rakyat Indonesia. Amin.

"No body is perfect in this small world" Begitulah ungkapan yang sering kita dengar dikala ada seseorang yang sudah melakukan kesalahan kecil tetapi kebaikan besarnya tidak pernah dihargai. Saya sendiri termasuk pengagum pak Harto (begitu panggilan akrab mantan Presiden RI ke-2 ini) bukan karena nama orang tua saya kebetulan juga bernama Suharto.

Banyak jasa-jasa yang telah diperbuat dan tentunya pasti dirasakan juga oleh kita, seperti model-model pertanian kerakyatan di mana KUD, penyuluhan, klompencapir, irigasi/pengairan, dan Repelita sebagai kontrol kemajuan jangka pendek bahkan Posyandu berjalan dengan sangat baik. Sejak diangkatnya beliau menjadi Presiden pada tanggal 27 Maret 1968, dari kondisi rakyat yang sangat sengsara, di mana kekeringan dan kelaparan di mana-mana, sosok anak dari desa Kemusuk ini mampu mendongkrak bangsa Indonesia menjadi negara Swasembada Pangan pada tahun 1983 dan mendapat penghargaan dari FAO di PBB. Hanya dalam waktu kurang lebih 15 tahun.

Kalau kita lihat sekarang di mana komponen-komponen pertanian kerakyatan sudah tidak lagi berfungsi optimal, penyuluhan hampir tidak ada, KUD 'mati', klompencapir 'bubar', irigasi/pengairan yang tidak berfungsi dan Repelita sebagai rencana strategis jangka pendek dan menengah untuk melakukan kontrol kemajuan juga sudah tidak ada.

Selain itu, saat ini bukan hanya satelit, komputer, dan mobil yang diimpor tetapi juga produk-produk pertanian seperti beras, gula, dan sekarang kedelai. Lalu apa yang salah dengan negara ini? Sebagian orang bilang, "Ini kan akibat kesalahan kepemimpinan Soeharto selama 32 tahun yang baru kita rasakan sekarang ini?".

Pertanyaan saya, "Apa benar demikian? Apakah ini bukan hanya sekedar permainan politik saja?" Lagu Ebiet kemudian berkumandang,"... Tanyakan pada rumput yang bergoyang ..."
Iklan salah satu perusahaan rokok ditayangkan, "Tanya kenapa?".

Tidak ada yang dapat menjawab semua ini hingga sekarang. Namun bagi saya pribadi, secara umum, kepemimpinan pak Harto lebih banyak dampak positifnya dibandingkan negatifnya. Bagi Anda yang tidak sependapat, itu hak Anda. No body is perfect.

Bogor, Minggu, 27 Januari 2008 pukul 17.18 WIB,

Heru Sukoco


Tidak ada komentar: